PENGOBATAN TRADISIONAL MENGGUNAKAN MEDIA WONGE PADA MASYARAKAT DESA TATALEKA KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT

Penulis

  • Astriyani A. Papuangan IAI AS-SIDDIQ KIE RAHA MALUKU UTARA
  • Reni Rifai

DOI:

https://doi.org/10.5281/iqra.v2i1.21

Kata Kunci:

Wonge; Pengobatan Tradisional

Abstrak

Pengobatan Tradisional menggunakan media Wonge merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Maluku Utara. Salah satu tradisi yang masih dilakukan masyarakat Maluku utara  di Desa Tataleka adalah pengobatan tradisional dengan menggunakan media Wonge atau dalam kalangan masyarakat Ternate disebut pengobatan tradisional wonge-wonge atau orang kesurupan Akar permasalahan dalam penelitian ini, masih banyak tradisi pengobatan tradisional tersebut yang digunakan oleh masyarakat Maluku Utara akan tetapi terdapat kurang pengetahuan generasi saat ini akan makna simbolik yang terkandung dalam pengobatan tradisional tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan tradisional menggunakan Wonge sudah ada sejak lama di Propinsi Maluku Utara khususnya Desa Tataleka Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Selatan. Asal usul pengobatan tradisional ini di Maluku Utara ini tidak terlepas dari budaya Cina, dimana kesatuan Negeri ini dulunya didatangi oleh pedagang-pedangan luar yang membutuhkan rempah-rempah yang melimpah pada masa itu. Faktor-faktor masyarakat Maluku Utara menggunakan pengobatan tradisional Wonge antara lain faktor ekonomi, faktor waktu, dan faktor praktis.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agoes, Aswar., & T. Jacob. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Barth. 1988. Kelompok Etnik Dan Batasan nya. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Berber, Athur Asa. 2005. Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Jogjakarta: Tiara

Wacana Jogja.

Bungin, Burhan. 2007. Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Departemen Kes Rustandi. (1988). Aspek Pengobatan Tradisional di Jawa Barat dalam Prosiding Lokakarya Tentang Pengobatan Tradisional di Jawa Barat.

Foster, Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

--------. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lapau, Bukhori. & Saifuddin, Achmad Fedyani. 2015. Epidemiologi dan Antropologi: Suatu Pendekatan integrative Mengenai Kesehatan. Jakarta. PT Kharisma Putra Utama.

Moleong, Lexy. J. 1994. Pemuatan Usulan Penelitian. Bandung: Remaja Rosda karya.

M. Nuh, Mochtaria. 2015. Etnik- Etnisitas Menuju Masyarakat Multikultural. Pontianak: Materi Ringkasan Perkuliahan.

Purwana, 2003. Konflik Antar Komunitas Etnis di Sambas,1999: Suatu Tinjauan Sosial Budaya. Yogyakarta: BHS Purnawa.

Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saifuddin, Achmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer Suatu Pengantar Kritis

Mengenai Paradigma. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Sambas, Syukiadi. 2016.Antropologi komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.

Sarwono, S. 1993. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Serta Aplikasi nya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Spradley, James P. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif Dilengkapi Dengan Contoh Proposal Dan Laporan Penelitian. Bandung: Cv. Alfabeta.

Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.

Wiyata, A. Latief. 2013. Mencari Maluku Utara. Jakarta :Bidik-Phronesis Publishing. Rujukan Elektronik:

Djekky, R. Djoht. “Kebudayaan, Penyakit dan Kesehatan di Papua dalam Perspektif Antropologi Kesehatan” dalam Jurnal Antropologi Papua, Vol. II. No.4 November 2001. Jayapura. PSK-UNCEN.

Unduhan

Diterbitkan

08-02-2024

Cara Mengutip

A. Papuangan, A., & Rifai, R. (2024). PENGOBATAN TRADISIONAL MENGGUNAKAN MEDIA WONGE PADA MASYARAKAT DESA TATALEKA KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT. IQRA: Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Humaniora, 2(1). https://doi.org/10.5281/iqra.v2i1.21